Sunday, April 15, 2018

Percutaneus Endoscopic Lumbar Discectomy



Hampir semua orang pernah atau akan mengalami nyeri punggung bawah sepanjang hidupnya. Nyeri punggung bawah dapat terjadi karena berbagai hal, salah satunya terjadi karena iritasi atau penekanan saraf karena kerusakan diskus. Bila anda pernah mengalami nyeri punggung bawah, maka artikel ini mungkin cocok untuk anda.
Apa itu nyeri punggung bawah?
Nyeri punggung bawah  adalah nyeri yang dirasakan punggung bagian bawah (lumbal). Nyeri ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kelainan otot, tulang, diskus, kelainan saraf, atau kombinasi dari penyebab-penyebab ini. Selain nyeri pada punggung bawah, tidak jarang nyeri ini dirasakan menjalar hingga ke ujung jari kaki. Keluhan nyeri punggung dapat pula disertai dengan kesemutan atau baal (tidak berasa atau terasa lebih tebal) hingga ke ujung jari kaki. Bila anda mengalami keluhan diatas, makan dokter anda mungkin akan memintakan pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) untuk melihat penyebab kelainan di punggung anda.

Apa yang dimaksud dengan diskus?
Diskus adalah bagian dari tulang punggung yang berfungsi untuk meredam kejutan, menyerupai sebuah shock breaker pada mesin mobil. Karena suatu hal, terutama karena proses penuaan, diskus ini menonjol atau keluar dari kantongnya. Penonjolan atau keluarnya diskus yang menekan saraf akan mengakibatkan gejala nyeri punggung bawah.

Apa yang dimaksud dengan Percutaneus Endoscopic  Lumbar Discectomy?
Percutaneus Endoscopic  Lumbar Discectomy atau yang sering disingkat PELD merupakan suatu teknik operasi tulang belakang untuk membuang diskus  di daerah punggung bawah atau lumbal. Dengan teknik ini, pembuangan diskus (discectomy) di daerah punggung bawah (lumbar) dapat dilakukan dari luar kulit (percutaneus) dengan bantuan teropong (endoscopic).

Siapa yang perlu menjalani PELD?
Bila dokter anda mendiagnosa bahwa nyeri punggung bawah anda terjadi karena kelainan diskus, anda merupakan kandidat yang tepat untuk menjalani operasi PELD dan menikmati berbagai keuntungan yang ditawarkannya dibanding operasi konvensional untuk membuang diskus.

Apa keuntungan teknik PELD?
Teknik PELD memungkinkan operasi dilakukan dengan manipulasi otot dan saraf yang minimal sehingga kerusakan jaringan yang timbulkan sangat sedikit. Kehilangan darah yang ditimbulkan juga sangat sedikit.  Untuk anda yang memiliki keadaan fisik yang tidak memungkinkan untuk dibius secara umum, pembiusan untuk operasi PELD dapat dilakukan secara lokal dengan bantuan obat penenang (sedasi). Pascaoperasi, waktu tirah baring yang dibutuhkan sangat minimal sehingga memungkinkan anda untuk keluar dari rumah sakit di hari yang sama pascaoperasi, dan dapat segera kembali berkumpul dengan keluarga atau kembali menjalankan aktivitas sehari-hari anda.

Bagaimana PELD dilakukan?
Untuk operasi PELD, pembiusan dapat dilakukan secara umum atau lokal tergantung permintaan anda, keadaan diskus, atau keinginan dokter bedah. Bicarakan teknik pembiusan ini dengan dokter bedah tulang anda untuk mendapatkan teknik pembiusan yang sesuai. Selama tindakan, anda akan berbaring tengkurap. Teropong kemudian dimasukkan melalui kulit dengan sayatan di kulit sekitar 7mm. Teropong ini memungkinan dokter melihat keadaan diskus anda melalui monitor yang disambungkan ke layar monitor, tanpa harus membuat sayatan besar di kulit. Melalui lubang yang sama pula dokter dapat memasukkan alat untuk membuang diskus.

Siapa yang dapat melakukan PELD?
PELD dapat dilakukan oleh dokter bedah tulang yang mengkhususkan diri pada tulang belakang yang sudah menjalani pelatihan khusus untuk tindakan PELD. Tanyakan kepada dokter anda mengenai kemampuannya untuk melakukan teknik operasi ini.

Apakah nyeri punggung bawah saya disebakan oleh disfungsi sendi sacroiliac?


Apakah anda mengalami nyeri atau disfungsi sendi sacroiliac?
Sendi sacroiliac merupakan salah satu sumber utama nyeri punggung bawah.  Masalah di sendi sacroiliac joint dapat menyebabkan nyeri di punggung bawah hingga ke paha belakang. Hal itu dapat terjadi bila sendi sacroiliac mengalami cidera atau kerusakan (misalnya karena jatuh atau karena proses kehamilan).

Jika anda mengalami nyeri punggung bawah, cobalah tanyakan kepada dokter anda kemungkinan sendi sacroiliac sebagai sumber nyeri.  Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa kelainan di sendi sacroiliac.


Kapan nyeri punggung bawah disebabkan dari sendi sacroiliac?

Sendi sacroiliac adalah sendi yang terletak di panggul, yang menghubungkan tulang punggung bawah (sacrum) dengan tulang panggul (ilium).  Sendi ini memegang peranan penting sebagai “shock absorber” untuk mencegah benturan ke tulang punggung pada saat berjalan.

Apa yang menyebabkan nyeri sendi sacroiliac?
Seperti halnya dengan sendi lain di tubuh, sendi sacroiliac dapa t mengalami kerusakan karena proses cidera atau proses  “wear and tear” alami. Sendi dapat mengalami disrupsi atau ligamentum penyokongnya dapat mengalami sobekan.  Penyebab potensial nyeri sendi sacroiliac joint dapat berupa proses degeneratif, riwayat trauma, atau penyebab lain yang  tidak diketahui.

Gejala nyeri  dapat muncul tiba-tiba atau perlahan. Ketika ini terjadi, nyeri dapat dirasakan di punggung bawah, bokong, paha belakang, hingga ke betis belakang sisi atas.  Nyeri ini terutama dirasakan pada saat bangun dari tempat tidur, tidur di sisi yang sakit, duduk, berjalan, atau pada saat mengangkat beban.

Nyeri sendi sacroiliac merupakan penyebab utama nyeri punggung bawah di 15-25% pasien.


Siapa yang paling berisiko mengalami masalah sendi sacroiliac?
Ada beberapa kelompok orang  dimana masalah sendi sacroiliac sangat mungkin terjadi:
-          Riwayat trauma yang menyebabkan disrupsi sendi sacroiliac, yang dapat menyebabkan nyeri akut atau kronis pada sendi sacroiliac
-          Bila pergerakan panggung tidak simetris, masalah sendi sacroiliac sangat mungkin terjadi. Penyebab pergerakan panggul yang tidak simetris misalnya pada orang yang kedua kakinya tidak sama panjang, pada penderita scoliosis, polio, atau pada orang dengan kelemahan salah satu sisi tungkai.
-          Pada sebagian besar kasus, ada kejadian khusus yang menyebabkan terjadinya cider misalnya kecelakaan atau proses kehamilan
-          Penyebab lain yang mungkin terjadi adalah salah gerakan

Masalah sendi sacroiliac sering tidak terdiagnosa karna diagnosanya terkadang sulit.  Salah satu indikasi yang paling kuat masalah sendi sacroiliac adalah lokasi nyeri yang terletak lebih bawah daripada tulang punggung lumbar.  Hal lain yang meyebabkan masalah sacroiliac joint tidak terdiagnosis adalah beberapa dokter sering mengabaikan kemungkinan sacroiliac sebagai sumber nyer. Selain itu, masalah sendi sacroiliac dapat muncukl bersama dengan kelainan tulang punggung lain seperti syaraf terjepit, pengapuran sendi facet, atau kelainan bantalan tulang.




Bagaimana mendiagnosis nyeri sendi sacroiliac?

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis masalah sendi sacroiliac. Diagnosis dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik, ronsen, ct-scan, hingga ke MRI.

Metode yang dianggap paling pasti dalam menegakkan diagnosis kelainan sacroiliac adalah melalui injeksi sendi tersebut dengan zat anestesi local. Suntikan tersebut akan diberikan oleh dokter anda dengan bantuan fluoroscopy atau CT Scan untuk memastikan keakuratan lokasi jarum.  Jika setelah injeksi nyeri anda berkurang secara signifikan, dapat disimpulkan bahwa nyeri anda bersumber dari sendi sacroiliac. Sebaliknya bila nyeri tidak hilang, kemungkinan kecil nyeri punggung anda disebabkan karena masalah dari sendi sacroiliac.

Jika nyeri anda berasal dari sendi sacroiliac, tanyakan kepada dokter anda mengenai pilihan pengobatan  non-pembedahan hingga ke pembedahan minimal invasif untuk mengetahui mana yang cocok untuk anda.





Apa saja pilihan pengobatan minimal invasive untuk beberapa penyebab disfugsi sendi sacroiliac?


Ketika diagnosis kelainan sendi sacroiliac ditegakkan, pengobatan dapat segera dilakukan. Beberapa pasien memberikan respon yang baik dengan fisioterapi atau penggunaan obat minum, hingga ke terapi suntik.  Penggunaan sabuk pelvis intermiten terkadang membantu mengurangi gejala. Pengobatan-pengobatan ini sering kali dilakukan berulang karena perbaikan yang dihasilkan bersifat sementara.

Jika anda mengalami masalah berulang pada sendi sacroiliac anda, dokter anda mungkin akan mempertimbangkan untuk melakukan operasi, untuk mengkakukan sendi tersebut. Dahulu oerasi  pengakuan sendi tersebut dilakukan secara terbuka, dimana luka operasi yang diperlukan cukup besar, operasi yang cukup lama, hingga masa pemulihan yang lama. Dengan  teknik operasi yang berkembang saat ini, fusi sendi sacroiliac dapat dilakukan secara minimal invasive.

Operasi minimal invasive fusi sacroiliac memberikan keuntungan:

  • Operasi dulakukan melalui luka yang kecil sekitar 2-3 cm
  • Selama prosedur, fluoroscopy memungkinkan dokter anda memasang implant secara tepat. 
  • Lama tindakan sekitar 30-60 menit
  • Anda dapat segera kembali ke rumah keesokan harinya atau pada hari yang sama


Jika anda mengalami masalah yang berulang di sendi sacroiliac joint, tanyakan kepada dokter anda mengenai kemungkinan untuk melakukan fusi sendi sacroiliac dengan cara minimal invasif.

Fraktur kompresi vertebra akibat osteoporosis



Fraktur kompresi vertebra adalah patah tulang pada tulang belakang. Fraktur kompresi paling sering terjadi akibat osteoporosis. Tulang punggung yang mengalami osteoporosis kehilangan kekuatan untuk menyokong beban tubuh sehingga dengan gerakan yang ringan seperti batuk, memutar, atau mengangkat badan dapat menyebabkan terjadinya patah.

Bagian tulang belakang apa yang terlibat?
Tulang belakang yang disebut juga vertebra terdiri atas 33 ruas. Tiap ruas vertebra tersusun saling bertumpuk sehingga membentuk tulang belakang. Tulang belakang terbagi menjadi beberapa regio, yaitu tulang leher (cervical) yang terdiri atas 7 ruas, tulang punggung (thoracal) yang terdiri atas 12 ruas, tulang punggung bawah (lumbal) yang terdiri atas 5 ruas, dan tulang ekor (sacococcygeal) yang terdiri tas 9 ruas. Tulang belakang memberikan bentuk tubuh dan merupakan penyokong pada saat seseorang duduk atau berdiri.  Pada fraktur kompresi akibat osteoporosis, ruas yang paling sering terkena adalah tulang punggung bagian bawah dan tulang punggung bawah bagian atas. (thoracal 10 hingga lumbar 2).

Mengapa fraktur kompresi dapat terjadi?
Tulang yang kuat dapat menahan beban dan regangan aktivitas normal. Fraktur kompresi terjadi apabila kekuatan yang membebani tulang belakang terlalu berat atau tulang belakang tidak cukup kuat. Bila hal tersebut terjadi, tulang punggung akan mengalami retakan dan tertekan sehingga tulang yang tadinya berbentuk segi empat akan kehilangan ketinggiannya sehingga berbentuk baji atau menjadi gepeng. Pada osteoporosis, retakan terutama terjadi bagian depan tulang.

Apa gejala fraktur kompresi?
Fraktur kompresi yang disebabkan oleh tulang yang lemah dapat menyebabkan sedikit atau tidak ada rasa nyeri pada awalnya. Kadang-kadang rasa sakit berpusat di area tempat fraktur terjadi. Vertebra yang kolaps memberikan penampilan tulang belakang penampilan yang membongkok dan memaksa otot punggung bekerja lebih keras hingga akhirnya akan menyebabkan kelelahan otot dan rasa nyeri.
Walaupun jarang terjadi, fraktur kompresi karena osteoporosis dapat mengakibatkan jepitan pada saraf yang berada di dalam kanal tulang belakang. Jepitan ini dapat menyebabkan nyeri yang menjalar hingga ke tungkai, melumpuhkan otot, serta merusak sensasi yang dipersarafi oleh saraf yang terjepit.

Bagaimana dokter mendiagnosis fraktur kompresi?
Diagnosis dimulai dengan riwayat lengkap dan pemeriksaan fisik. Dokter  akan mengajukan pertanyaan tentang gejala Anda dan bagaimana masalah Anda memengaruhi aktivitas harian Anda. Dokter juga akan menanyakan posisi atau kegiatan apa yang membuat gejala Anda bertambah parah atau lebih baik. Kemudian dokter memeriksa Anda untuk melihat gerakan punggung mana yang menyebabkan rasa sakit atau gejala lainnya. Sensasi kulit dan kekuatan otot juga diuji. Dokter menggunakan tekanan ringan untuk menentukan area yang nyeri.
Bila diduga ada fraktur kompresi, dokter akan melakukan pemeriksaan radiologis. Pemeriksaan radiologis yang dilakukan dapat berupa rontgen polos, CT Scan, atau MRI. Rontgen polos dan CT Scan akan menunjukkan ada tidaknya fraktur kompresi. Bila dicurigai adanya jepitan syaraf, dokter akan melakukan pemeriksaan MRI. Selain itu, MRI juga berperan untuk membedakan apakah fraktur yang terjadi merupakan fraktur baru atau yang sudah lama terjadi dan telah sembuh.

Bagaimana mengobati fraktur kompresi akibat osteoporosis?
Sebagian besar pasien dengan fraktur kompresi dapat disembuhkan tanpa operasi. Kebanyakan fraktur kompresi sembuh dalam dua belas minggu dengan pengobatan sederhana, istirahat, dan penyangga punggung khusus. Anda akan diberikan obat untuk mengontrol rasa sakit. Dengan rasa sakit yang terkontrol, Anda diharapkan dapat tetap bangun dan bergerak untuk menghindari masalah yang dapat timbul akibat tidak bergerak atau tirah baring lama. Meskipun obat-obatan dapat membantu meringankan rasa sakit, obat-obatan tersebut tidak dirancang untuk menyembuhkan fraktur. Selain itu, untuk mengurangi pergerakan di daerah yang fraktur, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan korset khusus atau yang disebut sebagai orthosis.
Apakah operasi diperlukan?
Operasi terbuka untuk fraktur kompresi tulang belakang karena osteoporosis jarang diperlukan. Operasi terbuka hanya diperlukan pada kasus dimana terdapat jepitan yang berat pada syaraf. Pada kasus dimana jepitan syaraf tidak terjadi, tindakan yang dapat dilakukan adalah berupa penyuntikan semen yang dikenal sebagai vertebroplasty atau kyphoplasty. Penyuntikan semen dilakukan melalui tindakan minimal invasif dengan luka sayatan yang sangat kecil (lebih kurang 0,5 cm). Prosedur ini akan membantu menghilangkan rasa nyeri dalam tempo segera dan pasien umumnya dapat segera bergerak atau keluar rumah sakit pada hari yang sama.

Saturday, January 6, 2018

Nyeri Leher Aksial (Axial Neck Pain/Mechanical Neck Pain)






Setiap tahun, 30-50% orang dewasa mengeluhkan nyeri leher dan kebanyakan orang akan mengalami nyeri leher setidaknya sekali dalam seumur hidup.

Nyeri leher aksial biasanya menimbulkan rasa sakit atau nyeri pada otot leher sisi belakang. Rasa sakit yang dirasakan terbatas di leher, belakang bahu, atau pangkal tengkorak, dan tidak mencapai lengan. Gejala lainnya yang mungkin terjadi seperti kekakuan, keterbatasan gerakan, nyeri kepala di bagian leher atau sekitar mata, rasa sakit di pundak. Nyeri diperparah oleh gerakan leher. Sekitar sepertiga kasus beralih dari rasa sakit akut ke kronis karena pengobatan konservatif yang tidak memadai.

Mengobati nyeri leher aksial akut adalah kunci untuk menghindari nyeri leher aksial kronik. Sebelum memulai pengobatan, perlu ditelusuri sumber nyerinya untuk memastikan tidak ada penyebab lain yang lebih serius seperti jepitan saraf. Pengobatan yang dilakukan meliputi penggunaan obat-obatan anti-inflamasi, pelemas otot, penggunaan collar neck, serta fisioterapi. Pengobatan lebih lanjut dapat dilakukan dengan block cabang medial dengan menggunakan steroid ataupun dengan menggunakan radiofrekuensi.